Konsep pengembangan SISPALA LAMPEAGA
Laskar Muda Pencinta Alam SMA Negeri 3 Pangkajene
Laskar Muda Pencinta Alam SMA Negeri 3 Pangkajene
Keinginan
setiap manusia untuk meningkatkan kalitas hidup merupakan sesuatu yang tak
dapat dihindari, namun tanpa disertai kearifan
dalam proses pencapaiannya, justru kemerosotan kualitas hidup yang
akan diperoleh. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia melakukan eksploitasi sumberdaya alam.
Eksploitasi yang berlebihan akan mengakibatkan merosotnya daya dukung alam.
Disisi lain dalam proses penyediaan barang kebutuhan manusia juga akan mengahasilkan
limbah, limbah yang dihasilkan menjadi beban bagi lingkungan untuk mendegradasinya.
Jumlah limbah yang semakin besar yang tidak terdegradasi akan menimbulkan
masalah pencemaran. Kesadaran dan kepedulian manusia terhadap lingkungan tidak
dapat tumbuh begitu saja secara alamiah, namun harus diupayakan pembentukannya secara
terus menerus sejak usia dini, melalui kegiatan-kegiatan nyata yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari. Untuk menanamkan kesadaran terhadap Lingkungan
Hidup, langkah yang paling strategis adalah melalui pendidikan, baik pendidikan
formal atau pendidikan non-formal Menyadari hal tersebut, maka sekolah sebagai
wadah pendidikan perlu sejak dini menanamkan dan mengembangkan kepedulian siswa
terhadap lingkungan hidup agar terbentuk
sumberdaya manusia yang secara arif dapat
memanfaatkan potensi dirinya dalamberbuat untuk
menciptakan kualitas lingkungan yangkondusif, ekologis, lestari secara nyata dan
berkelanjutan, tentunya dengancara-cara yang simpatik, kreatif, inovatif dengan
menganut nilainilai dankearifan budaya local.
Memulai
Kegiatan Ekstra kurikuler SISPALA LAMPEAGA adalah salah satu langkah yang
paling strategis untuk mentransformasikan nilai-nilai dan budaya yang bewawasan
lingkungan juga sebagai pendorong partisipasi masayarakat dalam program tanam
dan rawat pohon penghijauan dilingkungan masyarakat. Kegiatan Ekstra kurikuler
ini juga sebagai langkah awal terwujudnya “SEKOLAH
ADIWIYATA” yaitu sekolah
yang berbudaya lingkungan, sekolah yang memiliki program dan aktivitas
pendidikan mengarah kepada kesadaran dan kearifan terhadap lingkungan hidup. Sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis
mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai
lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah.
Untuk
memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelolah lingkungan maka konsep
pengembangan SISPALA LAMPEAGA di sekolah dikemas dalam bentuk pemberian materi
ruangan dan pelatihan (simulasi).
Materi dan
pelatihan yang akan diberikan yaitu :
1. Esensi pecinta lingkungan dan Paradigma
gerakan lingkungan.
2. Latar belakang masalah lingkungan
3. Pencemaran dan kesehatanlingkungan, dan
4. Teknik Pengelolaan sampah plastik Rumah
Tangga dengan prinsip Reduce, Reuse
dan Recycle.
Kemudian
untuk membangun sikap dan kepedulian siswa terhadap lingkungan dikemas dalam bentuk kegiatan Jelajah Lingkungan dan Kemah
Ilmiah.
Kegiatan jelajah lingkungan kemah ilmiah dikemas dari komponen lingkungan hidup
yang potensial timbul masalah atau kasus-kasus lingkungan yang sedang hangat
dimasyarakat. Sebagai contoh Jelajah sampah,Jelajah
Sungai, Jelajah pantai, Jelajah Hutan,Jelajah Gunung, Jelajah Situs
Budaya,Jelajah Pencemaran Air dan udara dsb.Ruang
lingkup materi meliputi, diskripsi objek jelajah, masalah-masalah lingkungan
hidup yang timbul, pencegahan dan penanggulangannya, bentuk-bentuk
pemberdayaan, serta cara meyikapinya. Dalam kegiatan jelajah lingkungan
diharapkan dapat menjadi wahana pembinaan sikap peduli lingkungan dan dapat
memberi tambahan keterampilan-ketrampilan praktis yang bermanfaat, serta dapat
menjadi wahana pembelajaran kecakapan hidup dan membina kepekan sosial bagi siswa.
Kegiatan jelajah lingkungan dapat dikolaborasikan dengan tugas terstruktur mata
pelajaran, seperti Geografi, Biologi, fisika, kimia, sosiologi,Ekonomi dan
sejarah. Lokasi jelajah lingkungan disesuaikan dengan daya dukung dana serta
kesiapan siswa dan guru pembimbing. Misalnya pelaksanaan “Jelajah Sungai”, jika
jaminan keselamatan terbatas bisa dilaksanakan pada wilayah yang lebih aman.
I.
Arah Pengembangan
Konsep pengembangan
diri SISPALA LAMPEAGA di SMA Negeri 3 Pangkajene diarahkan untuk meningkatkan
wawasan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan siswa di dalam pengelolaan
lingkungan hidup baik secara teknis maupun manajemen serta menciptakan
lingkungan yang dapat memberikan pengalaman hidup yang bermakna bagi siswanya
dan dapat menjadikannya sekolah sebagai tempat belajar yang paling menyenangkan
dengan mengurangi sifat keformalan dari sebuah sekolah dengan cara mengubah
lingkungan sekolah menjadi lingkungan yang mendukung proses pembelajaran dan
bersifat menyenangkan. Secara jelas dapat disimpulkan bahwa ada dua poin
penting yang menjadi arah pengembangan SISPALA LAMPEAGA yaitu Pertama ; Pembinaan Siswa agar memiliki wawasan, pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia di dalam pengelolaan lingkungan
hidup baik secara teknismaupun manajemen, Kedua ; menciptakan
ligkungan sekolah yang dapat memberikan pengalaman hidup yang bermakna bagi
siswanya dan dapat menjadikannya sekolah sebagai tempat belajar yang paling
menyenangkan.
Kemudian,
arah pengembangan tersebut diharapkan dapat mencapai
beberapa tujuan dari SISPALA
LAMPEAGA yaitu :
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa
mengenai perlindungan, kerusakan dan pencemaran lingkungan dalam kehidupan sehari-hari
2. Meningkatkan mentalitas dan keterampilan
siswa dalam mengelolah dan memanfaatkan limbah sampah dengan prinsip Reduce,
Reuse danRecycle kehidupan sehari-hari
3. Meningkatan kepedulian siswa terhadap
lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman
4. Menciptakan kondisi belajar berbais
lingkungan
5. Menciptakan kondisi ekologis yang lebih
baik di lingkungan sekolah
II. Startegi Pengembangan
1. Menghimpung siswa yang memiliki minat
terhadap Organisasi pencinta alam
2. Mengadakan Pendidikan Dasar (DIKSAR)
3. Melaksanakan Pendidikan Lanjutan (DIKLAT)
untuk meningkatkan kemampuan anggota muda secara rutin dan terjadwal
4. membuat “Green House” sebagai tempat
berkreatifitas siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan kreatifitas tentang
lingkungan hidup
5. Membuat galeri sebagai tempat penyimpanan
hasil karya daur ulang
6. melakukan safari lingkungan (pembersihan,
penanaman dan daur ulang sampah) ke desa-desa di kecamatan pammana sebagai
ajang silaturahmi dengan masyarakat.
7. Melakukan ekspedisi guna mengemabangkan
bakat dan minat siswa
8. Melakukan penelitian di daerah yang
mengalami kerusakan lingkungan
9. dan merencanakan strategi perlingdungan
dan pengembangan daerah tersebut.
Visi Dan
Misi Mahasiswa Pecinta Alam “LAMPEAGA”
Visi
Terciptanya insan manusia yang lebih berakhlak mulia, berpola pikir luas,
dan bertanggung jawab terhadap Lingkungannya, serta menjunjung tinggi
nilai-nilai moral demi persatuan dan kesatuan untuk membangun karakteristik Organisasi
SISPALA LAMPEAGA yang mandiri dan berkualitas.
Misi
1. Mengembangkan kemandirian dan eksistensi organisasi SISPALA ”LAMPEAGA” di
Internal SMA NEGERI 3 PANGKAJENE mapun di Eksternal SMA NEGRI 3 PANGKAJENE.
2.
Menjalin dan mempererat rasa kekeluargaan yang harmonis antara sesama
Pecinta Alam.
3.
Menjadikan Siswa yang bertindak Kritis dan berfikir Universal terhadap
kondisi lingkungan.
4.
Berpartisipasi dalam berbagai aspek pembangunan.
ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA
LAMPEAGA
Bab I
Umum`
Pasal 1
Bab I
Umum`
Pasal 1
1.
LAMPEAGA merupakan organisasi ekstrakurikuler di SMA Negeri 3 PANGKAJENE.
Yang bergerak dibidang Pecinta alam.
2.
LAMPEAGA singkatan dari LASKAR MUDA PENCINTA ALAM SMAN 3
3.
LAMPEAGA berdiri pada 26 OKTOBER 2015
Bab
II.
Maksud dan tujuan
Pasal 1
Maksud dari dibentuknya LAMPEAGA yaitu:
1. Menghimpun pecinta alam di SMA Negeri 3 Pangkajene dalam suatu Kesatuan Organisasi
2. Menampung minat dan bakat siswa SMA Negeri 3 Pangkajene di bidang Pecinta alam
3. Sebagai media penyalur aspirasi anggota di bidang pecinta alam
4. Mendidik dan mengarahkan anggotanya untuk mensyukuri anugrah Tuhan Yang Maha Esa sebagai pecinta alam yang sejati
Pasal 2
Adapun tujuan dari LAMPEAGA antara lain:
1. Meningkatkan ketrampilan di bidang Pecinta alam
2. Meningkatkan kesadaran generasi muda perihal kepedulian terhadap alam sekitar
3. Meningkatkan peran serta generasi muda di bidang pecinta alam maupun di lingkungan masyarakat
Bab III.
Asas
Pasal 1
Asas dari LAMPEAGA adalah kode etik pecinta alam se-Indonesia, yang berbunyi:
KODE ETIK PEMUDA PECINTA ALAM SE-INDONESIA
Pecinta alam Indonesia sadar / bahwa alam beserta isinya / adalah ciptaan Tuhan YangMaha Esa //
Pecinta alam Indonesia/ sebagai bagian dari masyarakat Indonesia/ sadar akan tanggung jawab kami/ kepada Tuhan / Bangsa / dan tanah air //
Pecinta alam Indonesia sadar / bahwa pecinta alam / adalah sebagai mahkluk yang mencintai alam / sebagai anugrah yang Maha Esa //
Bab IV.
Lambang dan bendera LAMPEAGA
Pasal 1
Tentang bendera LAMPEAGA
1. Tidak diperbolehkan untuk mengganti / menambah / mengurangi kecuali perbaikan tanpa mengurangi makna /arti lambang LAMPEAGA
2. Diperkenankan untuk membuat Bendera duplikat dengan syarat tetap berpedoman pada bendera Asli
3. Himbauan keras untuk setiap anggota dan pengurus LAMPEAGA untuk merawat dan menjaga bendera asli LAMPEAGA
4. Sebagai tanda kebanggaan dan kecintaan para anggota terhadap LAMPEAGA untuk menyertakan Bendera LAMPEAGA dalam setiap Ekspedisi Dan dalam kegiatan lainnya.
5. Pengesahan dan pengukuhan suatu agenda kegiatan LAMPEAGA dilakukan oleh ketua umum LAMPEAGA harus membawa Bendera LAMPEAGA
6. Tidak boleh meletakkan Bendera LAMPEAGA langsung diatas tanah
7. Tidak boleh meminjamkan Bendera LAMPEAGA kepada siapapun selain anggota LAMPEAGA
Maksud dan tujuan
Pasal 1
Maksud dari dibentuknya LAMPEAGA yaitu:
1. Menghimpun pecinta alam di SMA Negeri 3 Pangkajene dalam suatu Kesatuan Organisasi
2. Menampung minat dan bakat siswa SMA Negeri 3 Pangkajene di bidang Pecinta alam
3. Sebagai media penyalur aspirasi anggota di bidang pecinta alam
4. Mendidik dan mengarahkan anggotanya untuk mensyukuri anugrah Tuhan Yang Maha Esa sebagai pecinta alam yang sejati
Pasal 2
Adapun tujuan dari LAMPEAGA antara lain:
1. Meningkatkan ketrampilan di bidang Pecinta alam
2. Meningkatkan kesadaran generasi muda perihal kepedulian terhadap alam sekitar
3. Meningkatkan peran serta generasi muda di bidang pecinta alam maupun di lingkungan masyarakat
Bab III.
Asas
Pasal 1
Asas dari LAMPEAGA adalah kode etik pecinta alam se-Indonesia, yang berbunyi:
KODE ETIK PEMUDA PECINTA ALAM SE-INDONESIA
Pecinta alam Indonesia sadar / bahwa alam beserta isinya / adalah ciptaan Tuhan YangMaha Esa //
Pecinta alam Indonesia/ sebagai bagian dari masyarakat Indonesia/ sadar akan tanggung jawab kami/ kepada Tuhan / Bangsa / dan tanah air //
Pecinta alam Indonesia sadar / bahwa pecinta alam / adalah sebagai mahkluk yang mencintai alam / sebagai anugrah yang Maha Esa //
Bab IV.
Lambang dan bendera LAMPEAGA
Pasal 1
Tentang bendera LAMPEAGA
1. Tidak diperbolehkan untuk mengganti / menambah / mengurangi kecuali perbaikan tanpa mengurangi makna /arti lambang LAMPEAGA
2. Diperkenankan untuk membuat Bendera duplikat dengan syarat tetap berpedoman pada bendera Asli
3. Himbauan keras untuk setiap anggota dan pengurus LAMPEAGA untuk merawat dan menjaga bendera asli LAMPEAGA
4. Sebagai tanda kebanggaan dan kecintaan para anggota terhadap LAMPEAGA untuk menyertakan Bendera LAMPEAGA dalam setiap Ekspedisi Dan dalam kegiatan lainnya.
5. Pengesahan dan pengukuhan suatu agenda kegiatan LAMPEAGA dilakukan oleh ketua umum LAMPEAGA harus membawa Bendera LAMPEAGA
6. Tidak boleh meletakkan Bendera LAMPEAGA langsung diatas tanah
7. Tidak boleh meminjamkan Bendera LAMPEAGA kepada siapapun selain anggota LAMPEAGA
Pasal 2
Tentang lambang LAMPEAGA
1. Dilarang keras untuk mengganti / menambah / mengurangi lambang LAMPEAGA
2. Arti dan makna lambang LAMPEAGA dapat berbeda beda namun tetap berpedoman pada ketentuan pada AD/ART
Bab V.
Kesekretariatan
Pasal 1
Kesekretariatan LAMPEAGA berada di SMA Negeri 3 PANGKAJENE
Bab VI.
Standart Mutu
Pasal 1
Sebagai standart hasil kinerja suatu kepengurusan maka LAMPEAGA harus memenuhi:
1. Pada jangka 1 tahun kepengurusan LAMPEAGA mempersembahkan suatu penghargaan kepada Sekolah minimal 1 buah
2. 70% anggota LAMPEAGA menguasai ketrampilan dasar Pecinta alam
3. 40 % anggota LAMPEAGA mempunyai Spesifikasi keahlian tingkat lanjut dalam suatu sub-bidang pecinta alam
4. 20 % anggota / Pengurus LAMPEAGA dapat menjadi aktivis di bidang pecinta alam secara konsisten
Bab
VII
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Pasal
1
1. Sebagai pertimbangan dasar atas segala bentuk kegiatan LAMPEAGA harus memperhatikan keselamatan kerja.
2. Implementasi standart keselamatan kerja berupa alat-alat yang dimiliki LAMPEAGA menjadi tanggung jawab Divisi Peralatan .
3. Dalam setiap rapat evaluasi bulanan Divisi Peralatan harus memeriksa kualitas dan kuantitas untuk kemudian dilaporkan pada Rapat Evaluasi Bulanan.
4. Apabila dirasa perlu, Divisi Peralatan dapat mengajukan pembaharuan alat menggunakan anggaran di luar anggaran Program kerja.
Bab VIII.
Ruang lingkup
Pasal 1
Ruang lingkup kegiatan LAMPEAGA adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan materi pecinta alam.
1. Sebagai pertimbangan dasar atas segala bentuk kegiatan LAMPEAGA harus memperhatikan keselamatan kerja.
2. Implementasi standart keselamatan kerja berupa alat-alat yang dimiliki LAMPEAGA menjadi tanggung jawab Divisi Peralatan .
3. Dalam setiap rapat evaluasi bulanan Divisi Peralatan harus memeriksa kualitas dan kuantitas untuk kemudian dilaporkan pada Rapat Evaluasi Bulanan.
4. Apabila dirasa perlu, Divisi Peralatan dapat mengajukan pembaharuan alat menggunakan anggaran di luar anggaran Program kerja.
Bab VIII.
Ruang lingkup
Pasal 1
Ruang lingkup kegiatan LAMPEAGA adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan materi pecinta alam.
Bab IX.
Agenda Kegiatan
Pasal 1
Dalam operasional kegiatan LAMPEAGA di dasarkan pada agenda Program kerja kepengurusan yang dapat berganti tiap tahun
Bab X.
Struktur organisasi
Pasal 1
Organisasi LAMPEAGA dipimpin oleh ketua umum LAMPEAGA yang dibantu oleh 2 orang wakil ketua yang menpunyai ruang lingkup kerja internal dan eksternal LAMPEAGA.
Pasal 2
1. Ketua Umum Bertanggung jawab kepada pembina LAMPEAGA dalam setiap keputusan yang diambilnya
2. Ketua umum LAMPEA mempunyai hak dan kewajiban untuk menjatuhkan sanksi atau penghargaan kepada anggota / pengurus yang bersangkutan
3. Setiap keputusan berada ditangan Ketua Umum LAMPEAGA dengan memperhatikan pendapat pengurus, anggota dan pembina LAMPEAGA
Pasal 3
1. Wakil ketua dibantu oleh staf yang terdiri dari sekretaris umum, bendahara, divisi peralatan, koordinator Dikla
2. Ketua, dan wakil ketua di tetapkan oleh Ketua Umum LAMPEAGA yang masih menjabat berdasarkan voting
Pasal 4
Program kerja dibuat oleh calon Ketua Umum LAMPEAGA bersama-sama dengan pengurus
Bab XI.
Keanggotaan
Pasal 1
Hak anggota dan pengurus LAMPEAGA;
1. Ketua Umum Bertanggung jawab kepada pembina LAMPEAGA dalam setiap keputusan yang diambilnya
2. Ketua umum LAMPEA mempunyai hak dan kewajiban untuk menjatuhkan sanksi atau penghargaan kepada anggota / pengurus yang bersangkutan
3. Setiap keputusan berada ditangan Ketua Umum LAMPEAGA dengan memperhatikan pendapat pengurus, anggota dan pembina LAMPEAGA
Pasal 3
1. Wakil ketua dibantu oleh staf yang terdiri dari sekretaris umum, bendahara, divisi peralatan, koordinator Dikla
2. Ketua, dan wakil ketua di tetapkan oleh Ketua Umum LAMPEAGA yang masih menjabat berdasarkan voting
Pasal 4
Program kerja dibuat oleh calon Ketua Umum LAMPEAGA bersama-sama dengan pengurus
Bab XI.
Keanggotaan
Pasal 1
Hak anggota dan pengurus LAMPEAGA;
1. Hak untuk berpendapat dalam forum
2. Hak untuk diberi keleluasaan untuk menyelesaikan tugas sekolah
3. Hak untuk mendapatkan manfaat dari LAMPEAGA
4. Hak untuk mengatas namakan LAMPEAGA dengan disertai tanggung jawab
5. Mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan LAMPEAGA
Pasal 2
Kewajiban dari anggota dan pengurus LAMPEAGA adalah:
1. Menjaga nama baik organisasi LAMPEAGA
2. Menghadiri rapat evaluasi bulanan
3. Mengikuti kegiatan wajib yang telah diagendakan pada program kerja
4. Membayar iuran atas kegiatan yang akan dilaksanakan
5. Melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik
6. Membayar kas LAMPEAGA
Pasal 3
1. Anggota LAMPEAGA adalah siswa SMA 3 PANGKAJENE.
2. Sifat keanggotaan LAMPEAGA adalah melekat sampai akhir hayat kecuali anggota menyatakan keluar ataupun dikeluarkan.
3. Setiap Anggota LAMPEAGA harus melalui prosesi; Pra-DIKSAR, DIKSAR dan pengukuhan Anggota
4. Tidak ada PENGUKUHAN susulan tanpa ketentuan diatas.
5. Anggota LAMPEAGA adalah anggota LAMPEAGA yang belum menjadi pengurus dan setelah menjadi pengurus
6. Pengurus adalah penentu kebijakan dalam operasional LAMPEAGA
7. Pengeluaran Anggota dapat dilakukan apabila sedikitnya 2/3 anggota dan pengurus telah sepakat untuk tidak mempertahankan lagi yang bersangkutan, dengan prosedur :
a. Dipanggil pada rapat anggota pengeluaran anggota
b. Kalau tidak bersedia menghadiri rapat, cukup ketua umum dan disaksikan minimal 2 anggota/ pengurus untuk pernyataan kesediaanya dikeluarkan dari keanggotaan LAMPEAGA dengan memperhatikan point 7 diatas
8. Pengeluaran Anggota dilakukan atas inisisatif anggota yang menyatakan keluar dari keanggotaan LAMPEAGA.
Bab XII.
Pendidikan dan latihan
Pasal 1
1. Pelaksanaan kegiatan ini diatur dan diselenggarakan oleh koordinator pendidikan dan latihan dengan dibantu oleh pengurus yang lain.
2. Suatu usaha peningkatan ketrampilan di bidang pecinta alam harus diadakan selama periode kepengurusan
3. Perekrutan anggota harus memperhatikan ketrampilan dan kecakapan calon anggota di bidang pecinta alam
4. Untuk mempermudah spesifikasi keahlian, badan pendidikan dan latihan dibagi menjadi;
a. Divisi Gunung dan Hutan
i. Sub. Medis
ii. Sub .Survival
iii. Sub .Navigasi darat
iv. Sub .Mountaineering and Forest
v. Sub .SAR
b. Divisi Panjat
i. Sub .Panjat
ii. Sub .SRT
c. Divisi Air
i. Sub .Renang
ii. Sub .Sungai
iii. Sub .SAR
d. Divisi Lingkungan Hidup
i. Sub .Penelitian
ii. Sub .Konservasi
5. Setiap divisi diketuai oleh ketua Divisi
6. Penentuan koordinator divisi dengan penghargaan dan kemampuan serta kecakapan dalam penyampaian materi
7. Penyampaian materi dapat dilakukan oleh pengurus ataupun anggota LAMPEAGA yang telah mempunyai pengalaman di bidangnya
8. Badan pendidikan dan latihan dapat mengusulkan pengadaan pelatih bagi LAMPEAGA
9. Pengadaan Tim LAMPEAGA yang terdiri dari anggota/pengurus Divisi Pendidikan dan latihan yang telah mendapat penghargaan dengan syarat-syarat yang telah ditentukan
Bab . XIII
Kehumasan
Pasal 1
1. Dalam setiap kegiatannya LAMPEAGA dapat bekerjasama dengan pihak lain
2. Setiap periode kepengurusan harus menjaga, menginventaris, mengusahakan dan membuat berkas-berkas tiap Angkatan sebagai arsip sejarah LAMPEAGA
Bab .XIV
Reorganisasi
Pasal 1
1. Pergantian pengurus setelah masa jabatanya selama 1 tahun harus diserahkan melalui prosesi re-organisasi
2. Pergantian pengurus baru dinyatakan legal setelah prosesi Serah Terima Jabatan disertai penandatanganan Serah Kepengurusan kepada Ketua umum LAMPEAGA yang baru.
3. Perlunya dibentuk Badan Regenerasi di bawah Koordinasi Ketua Umum yang bertugas menyiapkan kader pengurus yang lebih unggul.
4. Pemeriksaan /pengecekan alat yang akan dimintakan pertanggung jawaban kelak pada waktu serah terima jabatan berikutnya.
Bab
XV
Evaluasi
Pasal 1
Evaluasi
Pasal 1
1. Setiap akhir bulan harus diadakan Rapat Evaluasi Bulanan yang wajib dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota, dikoordinir oleh wakil ketua internal LAMPEAGA.
2. Evaluasi Divisi Pendidikan dan latihan dilaksanakan secara terprogram dan berkala yang disertai dengan pemberian penghargaan oleh pengurus diklat dengan seijin ketua umum apabila dinilai telah mencapai standart ketentuan kompetensi materi pecinta alam LAMPEAGA:
i. Penguruis Divisi Pendidikan dan latihan harus merupakan anggota /pengurus yang terampil serta cakap pada materi yang bersangkutan
ii. Peserta evaluasi dibatasi hanya untuk anggota selain Penguruis Divisi Pendidikan dan latihan yang masih duduk di kelas 1,2 dan 3
iii. Penghargaan berupa piagam dari divisi yang diujikan ,dengan tidak boleh digandakan atas persetujuan Penguruis Badan Pendidikan dan latihan dan ketua Umum LAMPEAGA
iv. Biaya penghargaan tersebut dapat dimintakan kepada pihak sekolah melalui proposal program kerja
3. pemberian penghargaan berupa Piagam aktivis oleh ketua umum bagi anggota / pengurus yang dinilai mempunyai dedikasi tinggi terhadap kemajuan LAMPEAGA
Bab .XVI
Anggaran Operasional
Pasal 1
Anggaran biaya pelaksanaan kegiatan LAMPEAGA sesuai yang tercantum pada Program Kerja
Bab
XVII.
Pembubaran
Pembubaran
Pasal
1
Pembubaran LAMPEAGA dapat dilaksanakan apabila tidak dapat diteruskan lagi ORGANISASI ini.
Pembubaran LAMPEAGA dapat dilaksanakan dengan RAPAT ANGGOTA LUAR BIASA yang dihadiri oleh 2/3 dari seluruh anggota, pengurus LAMPEAGA dan persetujuan pendiri LAMPEAGA
Mengetahui,
Pembubaran LAMPEAGA dapat dilaksanakan apabila tidak dapat diteruskan lagi ORGANISASI ini.
Pembubaran LAMPEAGA dapat dilaksanakan dengan RAPAT ANGGOTA LUAR BIASA yang dihadiri oleh 2/3 dari seluruh anggota, pengurus LAMPEAGA dan persetujuan pendiri LAMPEAGA
Mengetahui,
P pembina LAMPEAGA Ketua
Umum LAMPEAGA
RUHUL YUSUF, S.Pd.I ANDI
AHMAD MUJADDID
Menyetujui
Kepala SMA Negeri 3 Pangkajene
ABD. AZIS. S.Pd.,M.Pd
NIP.197305142000031004
Lampiran
ARTI LAMBANG LAMPEAGA
1. Tulisan LAMPEAGA = nama organisasi
2. Simbol pita = simbolisasi formalitas organisasi yang mengikat kesatuan visi dan misi anggota
3. Tulisan SMA Negeri 3 Pangkajene = Menunjukan tempat organisasi ini berada.
4. Empat bentuk anak panah = melambangkan arah Mata Angin
5. Lingarang hijau = sebagai simbong bumi yang makmur
6. Garis hitam diluar ligkarang = sebagai pernyataan tegas anggota LAMPEAGA terhadap kecintaannya kepada alam
7. Background berwarna Biru = melambangkan alam yang cerah, ketenangan serta ke-agungan jiwa pecinta alam
8. garis putih = sebagai simbol
kebersihan, kejujuran dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa
10. Bias cahaya matahari = simbolisasi kekuatan yang besar bagi anggota LAMPEAGA
11. Bayangan Manusia menghadap pohon kelapa = sebaga simbolisasi Aggota LAMPEAGA agar dapat mengambil pelajaran dari pohon kelapa dan menjadikannya jati diri soerang pencinta Alam.
LANDASAN KEPENTINGAN
Fungsi dari sebuah anggaran dasar adalah menyangkut kejelasan nasib suatu organisasi. Sebuah organisasi tidak mempunyai dasar ‘hukum’ didalam pemecahan masalah tertentu. Selain itu AD/ART digunakan pula sebagai alat petunjuk dari pengurus apabila akan mengadakan penindakan perbaikan dalam organisasi. Yang mana biasanya selalu berbeda persepsi dari setiap angkatan.
Keberadaan sebuah AD/ART setidaknya mampu menampung segala kemungkinan kejadian disertai pemecahannya, ‘dan itu yang lebih penting’. Karena banyak sekali ketimpangan maupun kriteria pelanggaran yang sampai saat ini belum bisa dijatuhkan sanksi karena tidak adanya aturan hukum tertulis.
LANDASAN KEPENTINGAN
Fungsi dari sebuah anggaran dasar adalah menyangkut kejelasan nasib suatu organisasi. Sebuah organisasi tidak mempunyai dasar ‘hukum’ didalam pemecahan masalah tertentu. Selain itu AD/ART digunakan pula sebagai alat petunjuk dari pengurus apabila akan mengadakan penindakan perbaikan dalam organisasi. Yang mana biasanya selalu berbeda persepsi dari setiap angkatan.
Keberadaan sebuah AD/ART setidaknya mampu menampung segala kemungkinan kejadian disertai pemecahannya, ‘dan itu yang lebih penting’. Karena banyak sekali ketimpangan maupun kriteria pelanggaran yang sampai saat ini belum bisa dijatuhkan sanksi karena tidak adanya aturan hukum tertulis.
PEMBAHASAN
BAB 6
STRUKTUR ORGANISASI
(For SPECTA only)
LANDASAN OPERASIONAL
Sebagai landasan organisasi yang baik adalah pembagian yang jelas dan tujuan yang sudah ditetapkan. Selain itu jalinan atas konsistensi pengurus harus dijaga kekompakanya, pemberian suatu ” permasalahan untuk dipecahkan secara bersama” perlu dipikirkan juga.
Kesimpulanya jaga kredibilitas masing-masing individu dan tetaplah konsisten dalam tugas yang diberi oleh ketua umum.
Dan satu lagi kita semua harus benci sama yang namanya formalitas dalam struktur. Tidak adaji gunanya Menjabat kalau hanya nama. Tidak etiski dan memalukan, semuanya jangan Cuma mo cari PA [posisi aman], hanya sebatas anggota. Tidak maluki` kah usia 17 tahun masi mau dipaksa-paksa lagi.?? Sadarki`, udah gede maki Kawan.!!
§ TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. KETUA
a Mempunyai pengetahuan lebih dibanding yang lainnya.
b Mempunyai loyalitas yang tinggi.
c Mampu menjembatani aspirasi para anggotannya (komunikatif dan respek))
d Seorang ketua hendaknya mampu berhubungan baik dengan sekolah maupun instansi lain.
e Berwibawa dan mampu bertindak cepat.
f Tegas dan bertanggung jawab.
g Supel, dinamis,tangkas dan cerdas.
h Ringan tangan
i visioner
j Taat beribadah!
2 SEKRETARIS
a Cakap, bertanggung jawab dan rela berkorban waktu.
b Menguasai masalah persuratan.
c Mempunyai hubungan baik dengan kelembagaan sekolah
d Taat beribadah!
3 BENDAHARA
a Jujur dan bertanggung jawab.
b Mampu mengelola uang dengan baik.
c Pandai bernegosiasi.
d Pelit!
e Taat beribadah!
4 HUMAS
a Mempunyai sarana transportasi.
b Semangat dan mau ditugaskan keluar.
c Mampu menjadi pembicara yang baik.
d Mengetahui seluk beluk tentang LAMPEAGA.
e Taat beribadah!
5 “Koordinator lapangan”
a Banyak ide, kreatif, mampu membuat suasana jadi ramai.
b Suka kegiatan outdoor
c Taat beribadah!
6 PERALATAN
a Mengetahui seluk beluk permasalahan yang menyangkut tentang alat.
b Tidak teledor dalam merawat alat.
c Mampu menggunakan alat dengan baik.
d Mampu menjaga, melaporkan dan mendaya gunakan alat.
e Taat beribadah!
SELEKSI STRUKTUR ORGANISASI
Jenis dan pemilihan organisasi dapat disesuaikan menurut selera masing- masing, namun permasalahanya menjadi nyata ketika kita dihadapkan kepada siapa yang akan menjabat sebagai?............., yang cukup ampuh dalam mereduksi pemilihan personel yang klo disimpulkan menjadi ; mereka harus taat beribadah dan satu lagi, berketrampilan! , liat [QS. 23 ~ 1-10].
Dasar satu akan coba dijelaskan. Bagaimana ia bisa dipercaya kalau beribadah aja susah. Padahal dalam setiap ajaran agama dituntut “beribadahlah”. Dan itu aja kita nggak “dipaksa n diawasi” Tuhan hanya memberikan sebuah kesadaran dan sebuah ‘keping’ kepercayaan bagi manusia. Terus tergantung kitanya. Taat atau nggak!.
Klo mereka aza bisa mengemban kepercayaan dan tugas dari Tuhan, maka nggak usah disangsikan bahwa mereka pasti sanggup mengemban amanat dan bisa jadi akan datang berbagai keberuntungan. Dan itu nggak cuman positif bagi mereka tapi dampaknya bagus juga bagi kita semua.
Yang kedua kagak usah ditanya, masak jurusan elektro suruh ngrakit candi Prambanan apalagi suruh buat PR biologi SMA, gak nyambung lah. Nah disitu pentingnya Right man on right job, right man on right place. Itu ungkapan dari
Mahaguru DR. Sutarto (guru managemen proyek dan Survey pemetaan, doktor man, setaraf dosen loh!) dan yang utama adalah kesediannya dan semangat dalam menjalankan segala tugas.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BAB 7
REKRUTMEN
LANDASAN KEBIJAKAN
Yang jelas banyak hambatan dan masalah yang mesti kita pecahkan bersama, sebagai contoh masih polosnya anak-anak seumur 15 tahun mengenai kegiatan alam bebas. Nah itu dia yang jadi masalah. Namun bagaimanapun juga yang perlu kita garis bawahi adalah kita merekrut calon pengurus, bukan hanya untuk sekedar menjadi anggota (dah tau perbedaannya) jangan pernah berspekulasi tentang pemasukan anggota kalau gak mo nyesel belakangan. Klo pertimbanganya untuk ngisi acara mending itu dimasukin aza saat pendas atawa pra-diksar, so jangan pernah bermain2 dengan masa depan kita semua ok!.
Sedangkan faktor penghambat kemajuan bergantung banyaknya:
a. FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBATcalon anggota harus dibentuk dari kita dan oleh kita.
b. pada umumya mereka datang hanya penasaran bukan niat
c. belum adanya kebanggan menjadi anggota LAMPEGA
kita musti kasih yang namanya filter buat merekrut anggota. Dan dalam prosesinya kita dapat melakukan yang namanya pendekatan refleksional dalam usaha untuk mengetahui bagaimana kapasitas maupun prediksi dari tingkat loyalitas, kesungguhan maupun konsistensi dari individu anggota secara lebih cermat, mudah ditebak ataupun bisa diperbaiki, dalam suatu pintu terakhir dari calon anggota untuk melangkah menuju “the real match, member of specta organization’s” yaitu dengan proses : wawancara
Pendekatan diatas cukup mudah dipahami karena secara logis kita dapat mengetahui tingkat kecerdasan, kepribadian, wawasan maupun maupun sebuah niat, bisa dilihat dari setiap gerak, mimik muka, intonasi maupun cara dia mengekpresikan setiap jawaban yang ia lontarkan. Sedangkan mengenai materi apa yang akan dipertanyakan tidak lah terlalu sukar; kasih aja pemahaman dia tentang masa depan lampeaga di masa kepengurusannya, tentang elemen “tiga nyawa” [ loyalitas, niat, dan motivasi] ataupun pertanyaan mengenai apa itu pecinta alam dalam arti yang seluas-luasnya.
Sebagai catatan akhir adalah: yang terpenting adalah bagaimana pola pikir individual dalam menghadapi setiap kesukaran maupun “cercaan pertanyaan” yang setidaknya dia masih terlalu naif. Biarkan ia mempresentasikan “makalah pendapat pribadinya” didepan umum. Namun dari segi pemahaman hendaknyalah pengurus sebelum wawancara sudah membekali elemen itu, yang mana ini akan mempengaruhi efektifitas waktu dan zonasi pemikiran kritis masing-masing individu.
KELENGKAPAN
Dan yang pasti pada pembekalan kelengkapan yang prinsip adalah Slayer warna hijau dengan sablon lampeaga. Yang mana slayer ini harus selalu dibawa saat acara-acara resmi, baik pada tingkatan pengurus ataupun anggota. Dan mulai saat ini, tidak ada toleransi atas pelanggaran mengenai masalah slayer!.dan yang terpenting adalah buat diri sendiri bisa bangga make slayer (fashiona BSS beli sendiri2.). bisa dilipet tapi sablon masih keliatan, or dipendekin biar keren atau loe pilih deh kain yang paling luks jangan yang bisa bikin gatal-gatal. tapi ingat jangan ada corat-coret selain pake pensil saat pelantikan naah!!!.
BATASAN PEMBENTUKAN KARAKTER ANGGOTA
1. bahwa aggota LAMPEAGA mampu bersanding dengan alam, masyarakat maupun lingkungan keteknikkan.
2. mempunyai dedikasi pada peningkatan organisasi
3. mampu membawa perubahan diri anggota menjadi lebih baik
4. mampu beradaptasi dengan lapis kultur masyarakat yang berbeda-beda.
5. mampu menempatkan diri secara proaktif dan visioner di lingkungan sosial kemasyarakatan.
Kita yakin hal tersebut akan sangat sulit bangat terwujud, tapi apa kita akan terus berpangku tangan! . Jalanin dan pahami aza bagian kepengurusan dengan baik, insya Allah bisa bikin kita Beda dan terinspirasi.!!!
Yang jelas banyak hambatan dan masalah yang mesti kita pecahkan bersama, sebagai contoh masih polosnya anak-anak seumur 15 tahun mengenai kegiatan alam bebas. Nah itu dia yang jadi masalah. Namun bagaimanapun juga yang perlu kita garis bawahi adalah kita merekrut calon pengurus, bukan hanya untuk sekedar menjadi anggota (dah tau perbedaannya) jangan pernah berspekulasi tentang pemasukan anggota kalau gak mo nyesel belakangan. Klo pertimbanganya untuk ngisi acara mending itu dimasukin aza saat pendas atawa pra-diksar, so jangan pernah bermain2 dengan masa depan kita semua ok!.
Sedangkan faktor penghambat kemajuan bergantung banyaknya:
a. FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBATcalon anggota harus dibentuk dari kita dan oleh kita.
b. pada umumya mereka datang hanya penasaran bukan niat
c. belum adanya kebanggan menjadi anggota LAMPEGA
kita musti kasih yang namanya filter buat merekrut anggota. Dan dalam prosesinya kita dapat melakukan yang namanya pendekatan refleksional dalam usaha untuk mengetahui bagaimana kapasitas maupun prediksi dari tingkat loyalitas, kesungguhan maupun konsistensi dari individu anggota secara lebih cermat, mudah ditebak ataupun bisa diperbaiki, dalam suatu pintu terakhir dari calon anggota untuk melangkah menuju “the real match, member of specta organization’s” yaitu dengan proses : wawancara
Pendekatan diatas cukup mudah dipahami karena secara logis kita dapat mengetahui tingkat kecerdasan, kepribadian, wawasan maupun maupun sebuah niat, bisa dilihat dari setiap gerak, mimik muka, intonasi maupun cara dia mengekpresikan setiap jawaban yang ia lontarkan. Sedangkan mengenai materi apa yang akan dipertanyakan tidak lah terlalu sukar; kasih aja pemahaman dia tentang masa depan lampeaga di masa kepengurusannya, tentang elemen “tiga nyawa” [ loyalitas, niat, dan motivasi] ataupun pertanyaan mengenai apa itu pecinta alam dalam arti yang seluas-luasnya.
Sebagai catatan akhir adalah: yang terpenting adalah bagaimana pola pikir individual dalam menghadapi setiap kesukaran maupun “cercaan pertanyaan” yang setidaknya dia masih terlalu naif. Biarkan ia mempresentasikan “makalah pendapat pribadinya” didepan umum. Namun dari segi pemahaman hendaknyalah pengurus sebelum wawancara sudah membekali elemen itu, yang mana ini akan mempengaruhi efektifitas waktu dan zonasi pemikiran kritis masing-masing individu.
KELENGKAPAN
Dan yang pasti pada pembekalan kelengkapan yang prinsip adalah Slayer warna hijau dengan sablon lampeaga. Yang mana slayer ini harus selalu dibawa saat acara-acara resmi, baik pada tingkatan pengurus ataupun anggota. Dan mulai saat ini, tidak ada toleransi atas pelanggaran mengenai masalah slayer!.dan yang terpenting adalah buat diri sendiri bisa bangga make slayer (fashiona BSS beli sendiri2.). bisa dilipet tapi sablon masih keliatan, or dipendekin biar keren atau loe pilih deh kain yang paling luks jangan yang bisa bikin gatal-gatal. tapi ingat jangan ada corat-coret selain pake pensil saat pelantikan naah!!!.
BATASAN PEMBENTUKAN KARAKTER ANGGOTA
1. bahwa aggota LAMPEAGA mampu bersanding dengan alam, masyarakat maupun lingkungan keteknikkan.
2. mempunyai dedikasi pada peningkatan organisasi
3. mampu membawa perubahan diri anggota menjadi lebih baik
4. mampu beradaptasi dengan lapis kultur masyarakat yang berbeda-beda.
5. mampu menempatkan diri secara proaktif dan visioner di lingkungan sosial kemasyarakatan.
Kita yakin hal tersebut akan sangat sulit bangat terwujud, tapi apa kita akan terus berpangku tangan! . Jalanin dan pahami aza bagian kepengurusan dengan baik, insya Allah bisa bikin kita Beda dan terinspirasi.!!!
BAB 8
REGENERASI
LANDASAN POKOK
Sebuah regenerasi mutlak diperlukan. Namun dari budaya yang telah menjalar di tubuh lampeaga. Start awal kepengurusan baru selalu harus meraba-raba dalam mengasah keberaniannya dalam mengambil keputusan. Hal ini dikarenakan pola pikir anak SMA yang pada stadium awal masih butuh bimbingan/backup dari pembimbing.
Dengan adanya perubahan schedule dalam re-organisasi pada semester 1, diharapkan pengurus baru saat mempunyai junior sudah membekali diri.
Dan yang terpenting dari itu semua adalah pembekalan materi organisasi yang sulitnya minta ampun untuk diterapkan. Pada umumnya mereka hanya mengenal kulit luar sehingga masih terpaku pada format yang kaku.
Dengan asumsi dasar tersebut, meminjam pernyataan Ernst Nuefert( penggagas handbook DATA ARSITEK yang sangat berjasa terhadap perkembangan Arsitektur). Bahwa pembekalan materi dengan memperkenalkan ELEMEN2 Dasar. Sehingga dapat dikembanglkan secara efektif oleh masing2 individu. Terbukti reaktif! selain itu yang terpenting adalah menghilangkan dan berusaha meyakinkan, bahwa setiap perubahan selalu beresiko gagal /lebih baik. Namun kita juga musti beranggapan bahwa apa yang telah dilakukan selama ini adalah kekurangan. Jangan Cuma bisa jadi anak bebek yang ngalir gitu aJA!. Nah... dengan ini setidaknya kita patut membuang pernyataan ini,”biarkan saja, dari dulu sudah begini, baik2JI toph!”.
PENGAYAAN MATERI
Pemberian materi ini haruslah melalui proses yang tidak mudah. Kadang harus berbenturan dengan banyak sekali faktor2 kemalasan yang mendera. Padahal justru kita, sebagai tujuan utama bergabung dengan suatu organisasi adalah untuk mengenal dan mengerti tentang organisasi itu sendiri. Sadar atau tidak sadar, sesungguhnya sangat rugi bagi anggota yang ikutan secara 1/2 hati. Hal ini telah diuraikan dimuka.
Karena bagaimanapun pengenalan mengenai lifeskill jauh lebih membutuhkan peranan organisatoris ketimbang brainmind. Jadi apa susahnya buat kamu untuk mulai belajar mengenai apa peranan dan fungsi organisasi didalam penerapannya di kehidupan sehari-hari.
PEMBINAAN
BAB 9
PENDIDIKAN DAN LATIHAN
Dalam lingkup organisasi pecinta alam, pemberian materi sangat penting . Kita kan sudah punya alat, ngapain juga dianggurin ntar malah karatan juga.
Bahwa selama ini kita selalu mengkambing hitamkan soal sarana dan fasilitas yang kita terima dari sekolahan, dengan impuls tersebut kita jadi lamban dalam menanjak pengusahaan mengisi kegiatan rutin kita. Bahwa sesungguhnya pihak sekolahan pun ingin lihat pembuktian eksistensi kita dalam mengisi ‘ruang’ sekolahan dengan greget yang sepadan dengan nama besar SMA NEGERI 3 PANGKAJENE, memang dalam perkembangan terakhir LAMPEAGA alhamdulillah mulai ‘teraba’ di luar, namun sepertinya kita gak ‘dikenal’ disekolahan. Jangan seperti Pak Habibie yang gak dapet applaus di Indonesia malah ke Jerman tempat pembuatan pesawat antariksa.
Perimbangan antara kegiatan, dalam lingkup kegiatan efektif perlu kita tingkatkan sekali lagi, hal inilah yang setidaknya menjadi evaluasi serius dari tiap angkatan pada saat reorganisasi.
Sebagai kesimpulannya adalah we must change this habit. Klo emang kita gak sanggup kita bisa ngadain pelatih atau kita bisa jamming sesions dengan banyak civitas PA diluar, ajak aja mereka main ke sekolah. Khan minimal kita bisa tunjukin ke semuanya bahwa lampeaga gak Cuma eksis di luar tapi kita bisa juga tampil luar biasa di dalam.
Mengenai alat juga musti kita pertimbangin. Gak punya! pinjem/ klo malu! beli/ gak bisa beli, usaha. Gimana caranya klo kayak gitu aja kita nyerah, blon jauh aja kita udah tekor bensin. Inget ini baik2, Pendidikan Dasar merupakan salah satu indikator kesuksesan periode kepengurusan.
Sebagai catatan aja: klo mauki` terangkan materi apapun apalagi soal Search and Rescue. Buat moderator ya!!!. Liatki` coba apresiasi speaker ‘ngangkat’ apa nggak, klo ngangkat sich hebat banget tapi klo prett!. Wuis perlu dikasih model gertak senjata nich!. Kamsud ya ibaratnya klo kita jadi Presentator ( tau jaki`, itu tho presentasi) kita itu sedang ngomong bersama mereka, bukan ngomong dengan mereka. Tau maksudnya. Sebagai garis bawah adalah kita coba ngikut sertakan ‘mood’ mereka dengan mencoba membaca apa keinginanya. Coba bayangin bagaimana kamu jelasin rute pendakian Bulu Saraung pake kalimat 1500 kalimat n itu dijamin semuanya bakalan pusing yang ndengerin. Tapi gimana coba klo kamu terangin pake gambar atawa peta atau situs http:// googlesmap wuih dijamin jelas banget. Nah dah tau keefektifan sebuah garis dibanding 100 kalimat!!